Kamis, 21 Juni 2012

  Nie gw kasih lagu metal semoga senang mendengarkannya

Siksa Kubur - Anak lelaki Dan Serigala
Siksa Kubur - Neraka Setara Mata
Siksa Kubur - Kata Sebagai Senjata
Siksa Kubur - Sayatan Kedua
Siksa Kubur - Tentara Meah Darah
Siksa Kubur - Darah Terpilih
Siksa Kubur - Menanduk Melawan Tanduk
Siksa Kubur - Pusara Bala Tentara
Siksa Kubur - Laskar Pelayan Kegelapan
Siksa Kubur - Dewa Yang Terluka


SIKSAKUBUR pertama kali di bentuk pada july 1996. Nama ini diambil dari band yang menjadi tolak ukur mereka dalam bermusik yaitu SEPULTURA yang berarti kuburan band memulai debut nya dari event-event UNDERGROUND mulai menarik perhatian para pecinta musik DEATH METAL.
Dibulan july hingga september tahun 1996 SIKSAKUBUR mulai masuk studio rekaman yang bernama K-studio yang mengemas 9 lagu yang dituangkan dalam sebuah album THE CARNAGE yang dirilis dan didistribusikan oleh EXTREME SOUL PRODUCTION dalam sebuah kaset & CD. Album ini mendapat tanggapan yang positif dari kalangan pemerhati musik UNDERGROUND khususnya album ini terjual 1000 keping CD & 500 copy kaset, walaupun kwalitas dari album ini sangat kurang dikarenakan minimnya perlengkapan studio rekaman.
Sukses dengan album pertamanya bulan November 2001 SIKSAKUBUR merekam 9 lagu dan dibubuhi 1 (intro) yang dituangkan kedalam album kedua BACK TO VENGEANCE yang didistribusikan oleh ROTTREVORE records dalam sebuah format kaset, penjualan album ini termasuk fantastis dalam kurun waktu 1 bulan telah terjual 750 copy kaset walaupun hasil rekaman inipun masih kurang sempurna tapi lebih baik dari album pertama. SIKSAKUBUR mulai merambah event- event di Indonesia khususnya dipulau jawa hingga bali.
Formasi album THE CARNAGE and BACK TO VENGEANCE adalah Japra (vocal), Andyan gorust (Drum), Ade godel (gitar), Burgenk (Bass) tapi setelah album kedua dirilis ADE GODEL mengundurkan diri dari SIKSAKUBUR karena tidak bisa membagi waktunya dengan band, disusul dengan BURGENK yang mengundurkan diri dari band karena harus melanjutkan study keluar negeri. Posisi ini di gantikan oleh Andre yang juga gitaris REVITOL dan Yudhi bebek ex- AUTHORITY, dengan formasi ini SIKSAKUBUR mengeluarkan album ke tiga yang bertitel EYE CRY album ini dirilis dan didistribusikan oleh ROTTREVORE records dalam format CD dan KASET album inilah yang membuat SIKSAKUBUR mendapat perhatian lebih dari media massa dan elektronik.
SIKSAKUBUR merambah event-event bukan hanya event UNDERGROUND saja tapi event yang bukan UNDERGROUND sampai pentas seni sekolah SIKSAKUBUR menjadi headliner dalam acara tersebut ini sebagai bukti bahwa musik DEATH METAL yang dimainkan oleh SIKSAKUBUR mulai mendapat perhatian lebih, bukan hanya di Indonesia tapi hingga mancanegara khususnya SINGAPURA dan MALAYSIA. Karena july tahun 2005 lalu SIKSAKUBUR menjadi headline pada sebuah event metal di singapura. Album THE CARNAGE dan BACK TO VENGEANCE akhirnya dirilis oleh FROM BEYOND record (belanda) ini adalah sub label dari DISPLASEDrec yang merupakan salah satu label METAL besar di amerika album ini dikemas kedalam bentuk CD yang didistribusikan Bukan hanya di ASIA tapi benua EROPA dan AMERIKA.
So….10th band cadas ini malang melintang di Scene UNDERGROUND indonesia, Terima kasih untuk semua band2 & teman2 yg selalu mengsupport kami,
SIKSAKUBUR & FIRESTORManagement

Sabtu, 16 Juni 2012

Band metal cinta indonesia

Jasad – Ejaculate On Rottrevore 
Jasad – Belenggu 
Jasad – Belati Berkarat 
Jasad – Siksa Abadi 
Jasad – Jemput Ajal Cari Mati 
Jasad – Getih Jeng Getih
Jasad – Urine Campur Nanah
jasad - rebirth ov jatisunda 
JASAD - Precious Moment To Die
Jasad - Bless My Wrath
Burgerkill Ft Man JasaD - Siksa Abadi
Jasad - kujang rompang
Jasad - Belati Berkarat
 SEMAKIN JAUH,SEMAKIN RAPUH

BurgerKill - We Will Bleed
BurgerKill - Suffer To Death
BurgerKill - Shadow Of Sorrow
BurgerKill - Last Escape
BurgerKill - Laknat
BurgerKill - Laknat
BurgerKill - Beyond Coma And Despair
BurgerKill - Atur Aku
BurgerKill - Anjing Tanah
BurgerKill - Angkuh



Ini merupakan sebuah cerita pendek dari 12 tahun perjalanan karir bermusik dari sebuah band super keras yang telah menjadi fenomena di populasi musik keras khususnya di Indonesia. Sebuah band yang namanya diambil dari selewengan sebuah nama restaurant fast food asal Amerika, ya mereka adalah Burgerkill band asal origin Ujungberung, tempat orisinil tumbuh dan berkembangnya komunitas Death Metal / Grindcore di daerah timur kota Bandung. Band lulusan scene Uber ( nama keren Ujungberung ) selalu dilengkapi gaya Stenografi Tribal dan musik agresif yang super cepat, Jasad, Forgotten, Disinfected, dan Infamy to name a few.

Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya. Band ini memulai karirnya sebagai sebuah side project yang ga punya juntrungan, just a bunch of metal kids jamming their axe-hard sambil menunggu band orisinilnya dapat panggilan manggung. Tapi tidak buat Eben, dia merasa bahwa band ini adalah hidupnya dan berusaha berfikir keras agar Burgerkill dapat diakui di komunitasnya. Ketika itu mereka lebih banyak mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi Hardcore friends Eben, dari situlah antusiasme masyarakat underground terhadap Burgerkill dimulai dan fenomena musik keras tanpa sadar telah lahir di Indonesia.

Walhasil line-up awal band ini pun tidak berjalan mulus, sederet nama musisi underground pernah masuk jajaran member Burgerkill sampai akhirnya tiba di line-up solid saat ini. Ketika dimulai tahun 1995 mereka hanya berpikir untuk manggung, pulang, latihan, manggung lagi dst. Tidak ada yang lain di benak mereka, tapi semuanya berubah ketika mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul “Masaindahbangetsekalipisan” tersebut. Memang masa itu masa indah musik underground. Everything is new and new things stoked people! Tidak tanggung lagu Revolt! dari Burgerkill menjadi nomor pembuka di album yang terjual 1000 keping dalam waktu singkat ini.

Setelah mengenal nikmatnya menggarap rekaman, anak anak ini tidak pernah merasa ingin berhenti, dan pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi “Breathless” dengan menyertakan lagu “Offered Sucks” didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul “Independent Rebel”. Yang ketika itu dirilis oleh semua major label dengan distribusi luas di Indonesia dan juga di Malaysia. Setelah itu nama Burgerkill semakin banyak menghias concert flyers di seputar komunitas musik underground. The Antics went higher, semakin banyak fans berat menunggu kehadiran mereka diatas panggung. Burgerkill sang Hardcore Begundal!

ebenburgerkillDisekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Hubungan dengan network underground di Malaysia dan Singapura berlanjut terus hingga sekarang. Burgerkill menjadi langganan cover zine independent di negara-negara tersebut dan berimbas dengan terus bertambahnya fans mereka dari negeri Jiran. Di tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title “Dua Sisi” dan 5000 kaset yang di cetak oleh label indie asal Bandung, Riotic Records ludes habis dilahap penggemar fanatik yang sudah tidak sabar menunggu sejak lama. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single “Everlasting Hope Never Ending Pain” lewat kompilasi “Ticket To Ride”, sebuah album yang benefitnya disumbangkan untuk pembangunan sebuah skatepark di kota Bandung.

Single terakhir menjadi sebuah jembatan ke era baru Burgerkill, dimana masa awal mereka lagu-lagu tercipta hasil dari pengaruh band-band Oldschool Hardcore, Name it: Minor Threat, 7 Seconds, Gorilla Biscuits, Youth of Today, Sick of it All, Insted, Etc. Seiring dengan waktu, mereka mulai untuk membuka pengaruh lain. Masuklah pengaruh dari band band Modern Metal dan Newschool Hardcore dengan beat yang lebih cepat dan lebih agresif, selain itu juga riff-riff powerchord yang enerjik menjadi bagian kental pada lagu-lagu Burgerkill serta dilengkapi oleh fill-in gitar yang lebih menarik. Anak-anak ini memang tidak pernah puas dengan apa yang mereka hasilkan, mereka selalu ingin berbuat lebih dengan terus membuka diri pada pengaruh baru. Hampir semua format musik keras dilahap dan di interprestasikan kedalam lagu, demikianlah Burgerkill berkembang menjadi semakin terasah dan dewasa. Lagu demi lagu mereka kumpulkan untuk menjadi sebuah materi lengkap rilisan album kedua.

Beberapa Mainstream Achievement pun sempat mereka rasakan, salah satunya menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik di tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: PUMA yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia: INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka.

Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band Hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di negeri ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Dan setelah itu akhir tahun 2003, Burgerkill berhasil merilis album kedua mereka dengan title “Berkarat”. Lagu-lagu pada album ini jauh lebih progressif dan penuh dengan teknik yang lebih terasah dibandingkan album sebelumnya. Hampir tidak ada lagi nuansa straight forward dan moshpart sederhana ala band standard Hardcore yang tercermin dari single-single awal mereka. Pada sector vocal dengan tetap mengedepankan nuansa depresif dan kelam, karakter vocal Ivan sang vokalis Bengal lebih berani dimunculkan dengan penulisan bahasa pertiwi dan artikulasi kata yang lebih jelas. Dan di sector musik pun, Toto, Eben, Andris dan gitaris baru mereka Agung semakin berani menjelajahi daerah-daerah baru yang sebelumnya tidak pernah dijajaki kelompok musik keras manapun di Indonesia.

Sebuah kejutan hadir pada pertengahan tahun 2004, lewat album “Berkarat” Burgerkill masuk kedalam salahsatu nominasi dalam salah satu event Achievement musik terbesar di Indonesia “Ami Awards”. Dan secara mengejutkan mereka berhasil menyabet award tahunan tersebut untuk kategori “Best Metal Production”. Sebuah prestasi yang mungkin tidak pernah terlintas di benak mereka, dan bagi mereka hal tersebut merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus mereka buktikan melalui karya-karya mereka selanjutnya.

Di awal tahun 2005 di tengah kesibukan mereka mempersiapkan materi untuk album ketiga, Toto memutuskan untuk meninggalkan band yang telah selama 9 tahun dia bangun bersama. Namun kejadian ini tidak membuat anak-anak Burgerkill putus semangat, mereka kembali merombak formasinya dengan memindahkan Andris dari posisi Bass ke posisi Drums dan terus melanjutkan proses penulisan lagu dengan menggunakan additional bass player. Sejalan dengan selesainya penggarapan materi album ketiga, tepatnya November 2005, Burgerkill memutuskan kontrak kerjasama dengan Sony Music Entertainment Indonesia dikarenakan tidak adanya kesepakatan dalam pengerjaan proyek album ketiga. So guys…these kids always have a great spirit to keep blowing their power, dan akhirnya mereka sepakat untuk tetap merilis album ke-3 “Beyond Coma And Despair” di bawah label mereka sendiri Revolt! Records di pertengahan Agustus 2006. Album ketiga yang memiliki arti sangat dalam bagi semua personil Burgerkill baik secara sound, struktur, dan format musik yang mereka suguhkan sangat berbeda dengan dua album sebelumnya. Materi yang lebih berat, tegas, teknikal, dan berani mereka suguhkan dengan maksimal disetiap track-nya.

Namun tak ada gading yang tak patah, sebuah musibah terbesar dalam perjalanan karir mereka pun tak terelakan, Ivan sang vokalis akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya ditengah-tengah proses peluncuran album baru mereka di akhir Juli 2006. Peradangan pada otaknya telah merenggut nyawa seorang ikon komunitas musik keras di Indonesia. Tanpa disadari semua penulisan lirik Ivan pada album ini seolah-olah mengindikasikan kondisi Ivan saat itu, dilengkapi alur cerita personal dan depresif yang terselubung sebagai tanda perjalanan akhir dari kehidupannya. “Beyond Coma And Despair” sebuah album persembahan terakhir bagi Ivan Scumbag yang selama ini telah menjadi seorang teman, sahabat, saudara yang penuh talenta dan dedikasi dengan disertai karakter karya yang mengagumkan. Burgerkill pun berduka, namun mereka tetap yakin untuk terus melanjutkan perjalanan karir bermusik yang sudah lebih dari 1 dekade mereka jalani, dan sudah tentu dengan menghadirkan seorang vokalis baru dalam tubuh mereka saat ini. Akhirnya setelah melewati proses Audisi Vokal, mereka menemukan Vicki sebagai Frontman baru untuk tahap berikutnya dalam perjalanan karir mereka.

Dan pada awal Januari 2007 mereka telah sukses menggelar serangkaian tour di kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali dalam rangka mempromosikan album baru mereka. Target penjualan tiket di setiap kota yang didatangi selalu mampu mereka tembus, dan juga ludesnya penjualan tiket di beberapa kota menandakan besarnya antusiasme masyarakat musik cadas di Indonesia terhadap penampilan Burgerkill. A written story just wouldn’t enough, tunggu kejutan dan dengarkan album baru mereka, tonton konsernya dan rasakan sensai musik keras yang tak akan kamu lupakan. berita yang telah kami terima bahwa mereka sempat pada bulan Maret 2009 Tour diAustralia dengan tajuk “The Invasion Of Noise” Western Australian Tour 2009. dan mereka juga akan segera melaksanakan Tur dibulan Mei 2009 ke Malaysia “Malaysian Hardcore Mosh Wanted Part II”. (Edwin)

nie gw kasih lagu asyik.yg mau download nie gw kasih link'nya...
Homicide - Illsurrekshun
Homicide – Puritan
Homicide - Boombox Monger
Homicide - Altar Ruins
Homicide - Semiotika Rajatega
Homicide - Membaca Gejala Dari Jelaga
Homicide - The Requiem
Homicide - Tentang Tirani
Homicide - Barisan Nisan
Homicide - From Ashes Rise
Homicide - Belati Kalam Profan
Homicide - Rima Ababil
Homicide - Post-Mortem Hiphop
Homicide – Terra Angkara
Homicide – Purgatory 
Homicide – Klandestin
Homicide – Megatukad
Homicide – State Of Hate
Homicide – Nekropoli
Homicide – Sajak Suara
Homicide – Senjakala Berhala
Homicide – Siti Jenar Cypher Drive
Homicide – The Requiem
Homicide – Post-Mortem Hiphop
Homicide – Membaca Gejala Dari Jelaga
        
  


Ketika Homicide mencapai usia 14 tahun, Heri Sutresna (35) atau akrab disapa Ucok, memutuskan untuk membubarkan kelompok hiphop yang dibentuknya tersebut. Meski demikian, Ucok tetap mengumandangkan lirik pedasnya lewat Trigger Mortis.

Kepada detikbandung Ucok mengemukakan alasan dibubarkannya Homicide adalah terlalu lamanya ia bergerak bersama Homicide. "14 tahun bukan waktu yang sebentar, selain itu personel asli dari Homicide seperti Adjie dan Lephe juga sudah tidak ada jadi rasanya penggunaan nama Homicide sekarang sudah tidak relevan lagi," ujar Ucok

Bubarnya Homicide tidak menyurutkan niat Ucok untuk terus berkarya dan berjuang dengan hiphop atas apa yang disebutnya sebagai ketidakadilan. Ucok terus mengeksplor musikalitas dan kemampuan membuat lirik pedas di grup baru bentukannya, Trigger Mortis, yang terdiri dari Dede (Gitar), DJ E dan DJ Rencong yang dulu terkenal lewat grup Angkatan Udara.

Kendati begitu, image kental Ucok dan Homicide memang sudah melekat erat. Bahkan ketika membuat grup baru sejumlah pendengar Homicide menyangka Trigger Mortis adalah Homicide.

"Saya sih merasa beda membuat musik untuk Trigger Mortis namun entah kenapa orang menyangka sama, ya sudahlah, toh yang dulu juga hasil karya saya," sahut pria yang juga aktivis dan desainer grafis ini.

Rencananya Trigger Mortis akan rilis pada tahun ini. Ketika dikonfirmasi apakah pendengar setia Homicide akan rela beralih ke Trigger Mortis atau tidak, Ucok tidak ambil pusing.

"Dari awal prinsip kita bermusik bukan menjaring fans dan ini yang perlu dibenahi persepsinya, yang baik itu bukan artist dan fans tapi teman dan teman," ujar Ucok.

Penggemar Public Enemy periode-periode awal ini mengaku bahwa ketika membentuk Homicide ataupun Trigger Mortis ia tidak begitu mendengarkan hip hop. "Saya hanya mendengarkan sejumlah album awal Public Enemy, Arsonists, Non Phixion dan sejumlah grup old school lainnya," tutur Ucok seraya menambahkan dirinya tidak begitu menggandrungi hip hop masa kini.

"Musik hip hop sekarang sudah jauh berbeda dengan yang dulu," ucapnya.

(Edwin)
Trivium adalah sebuah band heavy metal dari Orlando, Florida, Amerika yang terbentuk pada tahun 1999. Di bawah perusahaan rekaman Roadrunner Records, mereka telah merilis empat album, sebelas singles dan duabelas video musik. Album terakhir mereka, Shogun, dirilis pada 30 September 2008. Album terbaru mereka yang berjudul In Waves direncanakan akan rilis pada 8 Agustus 2011. ini sebagian link download lagu trivium: